Thanks to Elisha Gray to be the first person who was invented
an electric musical instrument in 1876. Elisha yang merupakan seorang teknisi elektro
tidak sengaja menemukan metode pengaturan suara pada sebuah alat electromagnetic buatannya. Alat ini kemudian berkembang dan melahirkan jenis-jenis instrument
elektronik lainnya, salah satunya adalah synthesizer. Synthesizer dapat
berupa keyboard, fingerboards, gitar,
violin drum dan perkusi.
Synthesizer menjadi instrument alternatif bagi banyak musisi
untuk menghasilkan suara musik yang megah dan sophisticated. Awalnya, di tahun 1970an synthpop mulai terkenal
melalui musik-musik instrument karya Jean Mechel Jarre, Larry Fast, dan
Vangelis. Synthpop kemudian semakin terkenal di tahun 1976 semenjak release
album Berlin Trilogy oleh David Bowie yang dibantu pengerjaannya oleh salah
seorang dewa musik ambient, Brian Eno.
Sekarang ini musik synthesizer, synth, atau synthpop tidak
asing lagi ditelinga kita. Ada Depeche Mode, The Buggles, The Bird and the Bee,
Daft Punk, Imogen Heap sampai musisi-musisi mainstream juga bermain synth pada
lagunya. Sebut saja Rihana, Lady Gaga dan masih banyak lagi. Untuk lokal kita
pasti sangat akrab dengan musik synthpop ala-ala Pee Wee Gaskins. Synthpop tidak
menjadi genre khusus bagi musik itu sendiri. Melainkan sebuah komponen suara
electromagnetic yang dapat melahirkan warna musik baru dan segar bagi sebuah
karya.
Melihat perkembangan musik dunia yang semakin canggih, dan
antusiasme penikmat musik terhadap musik-musik elektronik sekelas Will.i.am dan
suara elektronik bervibra seperti Britney Spears, nampaknya chance
synthpop untuk semakin populer cukup besar. Yang pasti synthesizer sudah
memiliki pangsa pasarnya sendiri, mainstream ataupun indie, musisi ataupun penikmat
musik, mereka selalu mencintai synth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar