WATCH THE FULL MOVIE HERE : https://www.youtube.com/watch?v=FDWw1uJFtII
Also with the thriller over here:
George Danning adalah seorang filmmaker dan animator asal Kanada. George merupakan filmmaker eksentrik yang hobi membuat
film surealis. Salah satunya adalah film kartun Yellow Submarine ini. Yellow
Submarine bercerita tentang penyelamatan suatu tempat di bawah laut bernama
Pepperland. Pepperland adalah tempat yang sangat menyenangkan yang dihuni oleh
orang-orang yang suka bernyanyi. Tapi tempat ini mendapat ancaman dari Blue Meanies, sekelompok makhluk yang
benci dengan musik. Mereka ingin menjadikan tempat itu menjadi suram.
Blue Meanies memiliki
ramuan mujarab yang dapat merubah warna Pepperland yang mulanya ceria, sarat
dengan dengan warna-warna psychadelia
menjadi warna biru gelap, sehingga orang-orang yang berada di dalamnya akan
ikut merasa suram dan enggan bermain musik lagi. Walikota Pepperland bergegas
mengutus Old Fred, seorang pelayar untuk mencari bantuan. Old Fred berlayar
dengan kapal selam berwarna kuning atau Yellow Submarine sampai ke Liverpool
dan bertemu dengan Ringo Star.
Setelah mendengar cerita dari Old Fred, Ringo mengajak tiga
kawannya, yakni John Lennon, George Harrison dan Paul McCartney untuk membantu
Old Fred menyelamatnya kotanya. Di sepanjang perjalanannya selalu ada saja
kendala yang harus dilewati. Kisah penyelamatan Pepperland menjadi sangat lucu
dan sarat makna konotatif yang mengibaratkan kisah ini lebih mirip terhadap
masalah youth culture era 60s.
Sebagaimana yang kita ketahui era 60s adalah masa perjuangan anak muda dari
budaya mainstream dan perang dingin Vietnam, yang secara harfiah dapat
merenggut kebahagian anak muda dalam kehidupan sosialnya. Namun, George
berhasil mengemasnya menjadi kartun yang cerdas dan menghibur.
.
.
Parodi disajikan melalui dialog-dialog satir antara geng
penyelamat Pepperland dengan geng Blue Meanies. Jadi sebut saja geng penyelamat
Pepperland mewakili kelompok anak muda yang menuntut revolusi budaya, kebebasan
berekspresi, dan perdamaian sedangkan geng Blue Meanies mewakili kaum the establishment meliputi kelompok
mainstream dan orang tuanya sendiri. Sedangkan warna-warna pschedelia yang
tampak jelas dalam animasinya tentu berhubungan erat dengan maraknya pergerakan hippie,
dan penggunaan drugs sejenis LSD dan mariyuana pada era 60s.
Film berdurasi 1 jam 30 menit ini juga menyajikan 19 soundtrack
lagu The Beatles. Tentunya yang termasuk di dalamnya adalah lagu-lagu pasca
Beatles menjadi semakin “kiri” dengan perubahan filosofinya dalam membuat lagu.
Secara keseluruhan, film yang secara pemaknaan adalah mengangkat masalah sosial
budaya ini, berhasil disajikan dengan sangat fresh di tangan George. Dan yang
pasti kita akan semakin terhibur dengan lagu-lagu Beatles yang dibawakan secara
parodi oleh perwakilan karakter masing-masing personil The Beatles. Film ini
juga masuk dalam box-office hit di Amerika dan Inggris pada masa rilisnya.
Well, sounds like favourable enough, right?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar