Rabu, 12 Juni 2013

"The Beatles And The Sixties"

Beatles Revolution:



Beatles Skiffle


 Beatles Without Harrison Yet


The Cute Beatles Emerged 


 The Popular Fab Four With the Girls Fans Freenzy  


 One Day Announced as Drugs Users 


 Beatles Revolutionary Begun 


Glad Being Hippies


 Romanticism Faded


And Finally Divorced


Kenapa Beatles selalu disangkut pautkan dengan youth culture dan counterculture era 1960an? Oke, Beatles lahir dan mencapai kesuksesannya di tahun 1960an. Tapi apa penyebab Beatles selalu disangkutpautkan dengan perjuangan anak muda menuntut revolusi di tahun 1960an? bahkan dianggap sebagai pionir pergerakan hippie?

Berangkat dari group band dengan kesan “cute” yang dicintai oleh banyak gadis-gadis Inggris, Beatles kemudian bertransformasi menjadi grup band “kiri” yang diwaspadai oleh politisi dan pemimpin Negara-negara Barat. Terbayang seberapa kompleks darama dan masalah yang menimpa Beatles di era 1960an. Mereka yang mulai meniti karirnya, menjadi populer tidak hanya di Inggris namun hampir di seluruh Dunia, jadwal tur yang padat, Film, Beatlemania, Pers, kontroversi,  sampai keruntuhannya di tahun 1970. 10 tahun yang melelahkan pastinya. Namun, jangka waktu 10 tahun ternyata cukup untuk menjadikan The Beatles menjadi grup band yang teramat sangat fenomenal.

Sebenarnya modal kepopuleran Beatles tidak hanya bermodalkan lagu-lagunya yang berkelas  dan sophisticated. Namun, Beatles juga merangkainya dalam aktifitas sosial youth culture movement yang membuatnya semakin fenomenal. Proses transisi Beatles dari group band manis menjadi group band “kiri” tidak lepas dari pengaruh Bob Dylan. Bob lah yang mengingatkan mereka bahwa bermusik tidak hanya melantunkan lirik percintaan dengan melodi cengeng, tapi bermusik juga merupakan media seniman dalam menyampaikan aspirasinya. Bob juga lah yang pertama kali memperkenalkannya dengan Mariyuana yang kedepannya sangat mempengaruhi musik rock psikadelik Beatles.

Diakui John bahwa mereka sudah muak menjadi band manis idola para gadis-gadis, “ We’re fed up with making soft music for soft people and we’re fed up with playing with them too” McCartney pun menimpalinya “we’were fed up with being The Beatles we really hated that fucking four little mop-top approach. We were not boys, we were men… and [we] thought of ourselves as artist rather than just performers”. Demikian John dan McCartney sebagaimana dikutip dalam buku biografi Beatles Here, There, and Everywhere: My Life Recording the Music of The Beatles. Musik mereka lambat laun berubah haluan menjadi folk rock dan rock psychedelic. Revolusi aliran musik tersebut juga dibarengi dengan lirik-lirik musik Beatles yang berkembang semakin dewasa, sarat dengan muatan politik, sangat filosofis, surealis bahkan satir.

Penggemar Beatles dan kaum muda 60s yang sedang ramai-ramainya mengampanyekan perdamaian bahkan menganut faham hidup bebas atau hippie movement mulai mengikuti revolusi musik Beatles. Mereka kemudian mencoba memahami, menafsirkan, menganut, dan memasalkan simbol-simbol kultural dalam aktifitas politik dan musik Beatles. Musiknya dipandang sebagai  political anthems counterculture movement era 60s. Dari sini The Beatles berubah menjadi institusi kultural, politik, bahkan bisnis global.

Namun Beatles tidak lantas hilang seiring redupnya counterculture movement era 60s maupun redupnya pergerakan hippie. Nama Beatles justru tinggal melegenda dan menjadi patron bagi musik-musik berkualitas dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar