Rabu, 12 Juni 2013

Yellow Submarine; Kartun dengan warna-warna psychedelia

WATCH THE FULL MOVIE HERE : https://www.youtube.com/watch?v=FDWw1uJFtII

Also with the thriller over here: 



George Danning adalah seorang filmmaker dan animator asal Kanada. George merupakan filmmaker eksentrik yang hobi membuat film surealis. Salah satunya adalah film kartun Yellow Submarine ini. Yellow Submarine bercerita tentang penyelamatan suatu tempat di bawah laut bernama Pepperland. Pepperland adalah tempat yang sangat menyenangkan yang dihuni oleh orang-orang yang suka bernyanyi. Tapi tempat ini mendapat ancaman dari Blue Meanies, sekelompok makhluk yang benci dengan musik. Mereka ingin menjadikan tempat itu menjadi suram.

Blue Meanies memiliki ramuan mujarab yang dapat merubah warna Pepperland yang mulanya ceria, sarat dengan dengan warna-warna psychadelia menjadi warna biru gelap, sehingga orang-orang yang berada di dalamnya akan ikut merasa suram dan enggan bermain musik lagi. Walikota Pepperland bergegas mengutus Old Fred, seorang pelayar untuk mencari bantuan. Old Fred berlayar dengan kapal selam berwarna kuning atau Yellow Submarine sampai ke Liverpool dan bertemu dengan Ringo Star.

Setelah mendengar cerita dari Old Fred, Ringo mengajak tiga kawannya, yakni John Lennon, George Harrison dan Paul McCartney untuk membantu Old Fred menyelamatnya kotanya. Di sepanjang perjalanannya selalu ada saja kendala yang harus dilewati. Kisah penyelamatan Pepperland menjadi sangat lucu dan sarat makna konotatif yang mengibaratkan kisah ini lebih mirip terhadap masalah youth culture era 60s. Sebagaimana yang kita ketahui era 60s adalah masa perjuangan anak muda dari budaya mainstream dan perang dingin Vietnam, yang secara harfiah dapat merenggut kebahagian anak muda dalam kehidupan sosialnya. Namun, George berhasil mengemasnya menjadi kartun yang cerdas dan menghibur.
.
Parodi disajikan melalui dialog-dialog satir antara geng penyelamat Pepperland dengan geng Blue Meanies. Jadi sebut saja geng penyelamat Pepperland mewakili kelompok anak muda yang menuntut revolusi budaya, kebebasan berekspresi, dan perdamaian sedangkan geng Blue Meanies mewakili kaum the establishment meliputi kelompok mainstream dan orang tuanya sendiri. Sedangkan warna-warna pschedelia yang tampak jelas dalam animasinya tentu berhubungan erat dengan maraknya pergerakan hippie, dan penggunaan drugs sejenis LSD dan mariyuana pada era 60s.

Film berdurasi 1 jam 30 menit ini juga menyajikan 19 soundtrack lagu The Beatles. Tentunya yang termasuk di dalamnya adalah lagu-lagu pasca Beatles menjadi semakin “kiri” dengan perubahan filosofinya dalam membuat lagu. Secara keseluruhan, film yang secara pemaknaan adalah mengangkat masalah sosial budaya ini, berhasil disajikan dengan sangat fresh di tangan George. Dan yang pasti kita akan semakin terhibur dengan lagu-lagu Beatles yang dibawakan secara parodi oleh perwakilan karakter masing-masing personil The Beatles. Film ini juga masuk dalam box-office hit di Amerika dan Inggris pada masa rilisnya. Well, sounds like favourable enough, right?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar